Posted By Muhamad Muslim : Modul Protozoologi.2.2.08.10
Gejala klinis
Masa akut penderita yang diserang Entamoeba histolitica terjadi pada masa inkubasi antara 1–4 minggu, terjadinya disentri berat, tinja sedikit berdarah, nyeri & demam, dehidrasi, toksemia, kelemahan badan nampak nyata, pemeriksaan jumlah leukosit berkisar antara 7.000 s/d 20.000/mm3, dan ditemukannya bentuk tropozoit pada tinja encer penederita. Gejala-gejala klinik yang terjadi, tergantung pada lokalisasi invasi Entamoeba histolitica, dan dapat dikelompokkan sebagai berikut : (1) Amoebik Diarre ; merupakan gejala yang terbanyak (50%), dengan sifat-sifat sebagai berikut : diarre yang frekuent, terutama terjadi dari mukosa dan darah (jumlah feses hanya sedikit), kadang-kadang dapat terjadi obstipasi.
Diagnosis
Amebiasis kolon akut.
Diagnosis klinis ditetapkan bila terdapat sindrom disentri disertai sakit perut (mules). Biasanya gejala diare berlangsung tidak lebih dari 10 kali sehari. Gejala tersebut dapat dibedakan dari gejala penyakit disentri basilaris. Pada disentri basilaris terdapat sindrom disentri dengan diare yang lebih sering, kadang-kadang sampai lebih dari 10 kali sehari, terdapat juga demam dan leukositosis. Diagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan Entamoeba histolytica bentuk histolitika (tropozoit) dalam tinja.
Amebiasis kolon menahun.
Biasanya terdapat gejala diare yang ringan diselingi dengan obstipasi. Dapat juga terjadi suatu eksaserbasi akut dengan sindrom disentri. Diagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan E. histolytica bentuk tropozoit dalam tinja. Bila amoeba tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu diulangi 3 hari berturut-turut. Reaksi serologi perlu dilakukan untuk menunjang diagnosis. Proktoskop dapat digunakan untuk melihat luka yang terdapat di rektum dan untuk melihat kelainan di sigmoid digunakan sigmoidoskop.
Amebiasis Hati.
Secara klinis dapat dibuat diagnosis bila terdapat gejala berat badan menurun, badan terasa lemah, demam, tidak nafsu makan disertai pembesaran hati yang nyeri bila ditekan. Pada pemeriksaan radiologi biasanya didapatkan peninggian diafragma, pemeriksaan darah menunjukkan adanya leukositosis. Diagnosis laboratorium ditegakkan dengan menentukan E. histolytica bentuk tropozoit dalam biopsi dinding abses atau dalam aspirasi nanah abses. Bila amoeba tidak ditemukan, dilakukan pemeriksaan serologi, antara lain dengan menggunakan tes hemaglutinasi indirect atau tes imunodifusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar