Posted By Muhamad Muslim : Modul Protozoologi.2.1.08.10
Tujuan Umum
Tujuan Khusus agar mahasiswa mampu :
1. menyebutkan berbagai spesies kelas rhzopoda
2. menjelaskan morfologi kelas rhizopoda
5. menjelaskan siklus hidup kelas rhizopoda
6. menjelaskan cara penularan kelas rhizopoda
7. menjelaskan cara diagnosis kelas rhizopoda
8. menjelaskan cara pencegahan terhadap penyakit kelas rhizopoda
Kelas Rhizopoda adalah golongan protozoa yang melakukan pergerakan dengan menggunakan tonjolan-tonjolan ektoplasma (pseudopodi) sebagai alat gerak. Genus yang terpenting pada kelas ini adalah genus Entamoeba dengan spesiesnya Entamoeba histolytica, Entamoebacoli, Entamoeba ginggivalis, genus Endolimax dengan spesies Endolimax nana, genus Iodamoeba dengan spesies Iodamoeba butschlii, dan genus Dientamoeba, dengan spesies Dientamoeba fragilis.
Genus entamoeba yang dikenal terdiri dari 3 spesies utama, terdiri dari Entamoeba histolitica, Entamoeba coli, dan Entamoeba gingivalis, di antara ketiga spesies tersebut hanya Entamoeba histolitica yang bersifat patogen, tetapi walau demikian para mikroskopis mesti mempelajari morfologi dari spesies-spesies entamoeba tersebut jika bermaksud untuk melakukan diagnosis laboratoris, hal ini untuk memudahkan para praktisi di laboratorium untuk membedakan penyebab terjadinya disentri amoeba yang terjadi pada penderita.
Disentri amoeba di Indonesia harus dibedakan dengan desentri basiler. Petunjuk pemeriksaan tinja untuk membedakan kedua penyakit ini secara makroskopis terlihat pada tabel 2.1. Untuk mengidentifikasi E.histolytica, perlu dibedakan terhadap berbagai spesies parasit yang lain, di antara spesies lain D.fragilis dianggap dapat menjadi patogen bagi manusia. Entamoeba polecki, yaitu parasit yang hanya kadang-kadang ditemukan secara kebetulan pada manusia. E.moshkovski yang hidup di alam bebas dan E.invadens, yang merupakan parasit reptelia, kadang dapat ditemukan sebagai kontaminan tinja. Morfologi parasit tersebut sangat menyerupai E.histolytica.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar