Robert Kaplan dan David Norton adalah nama duet maut di bidang strategic management. Bersama-sama, keduanya telah menelurkan beberapa buku best-seller yang menjadi patokan bagi para manajer dan pemimpin bisnis di seluruh dunia. Konsep-konsep yang mereka kembangkan telah menjadi salah satu kontribusi terpenting dalam bidang manajemen, terutama strategic management
Sekilas Mengenai Kaplan dan Norton
Robert S. Kaplan saat ini merupakan Baker Foundation Professor di Harvard Business School juga chairman di Palladium Group, Inc. Kaplan memperoleh gelar B.S. dan M.S. di jurusan Teknik Elektro M.I.T, serta Ph.D. jurusan Operations Research dari Cornell University. Sejauh ini, fokus dari riset, edukasi, dan aktivitas konsultan yang dilakukan Kaplan adalah seputar mengaitkan cost and performance management system ke dalam implementasi strategi dan operational excellence. Kaplan telah menulis, sendiri maupun bersama-sama, setidaknya 100 makalah serta 10 buku. Tahun 1988, ia memperoleh penghargaan Outstanding Accounting Educator dari American Accounting Association. Sementara itu, pada tahun 1994, ia memperoleh penghargaan Outstanding Contributions to the Accountancy Profession dari Chartered Institute of Management Accountants. Pada tahun 1994, ia juga mendapatkan gelar Doktor Kehormatan dari University of Stuttgart.
Sementara itu, David P. Norton merupakan pendiri sekaligus Direktur dari beberapa organisasi yang spesialisasinya pada sistem dan proses demi meningkatkan pelaksanaan strategi bisnis. Norton memperoleh gelar B.S. dari jurusan Teknik Elektro di Worcester Polytechnic Institute, M.S. dari jurusan Operation Research di Florida Institute of Technology; dan Doktor dari jurusan business administration di Harvard Business School. Sepanjang karirnya, Dr. Norton telah mendirikan berbagai jasa profesional yang bergerak di bidang manajemen, teknologi informasi, knowledge management, hingga strategic management.
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard merupakan salah satu framework terpopuler yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton, yang merupakan perangkat untuk melakukan strategic planning dan manajemen sistem. BSC ini digunakan untuk menyelaraskan aktivitas bisnis dengan visi dan strategi, mengkomunikasikan strategi, sekaligus sebagai tolak ukur dari keberhasilan strategi.
Inti dari BSC ini sebenarnya adalah sebagai pendekatan dalam strategic planning, yang tidak hanya mempertimbangkan perspektif finansial saja, melainkan juga perspektif non-finansial. Perspektif-perspektif ini mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi dalam keberhasilan suatu strategi.
BSC mengajak kita untuk memandang organisasi dari empat perspektif utama. Dari perspektif ini, maka organisasi menentukan metrik yang terpenting, serta menganalisa hubungannya satu sama lain.
1. Perspektif Learning & Growth
2. Perspektif Business Process
3. Perpektif Pelanggan
4. Perspektif Finansial
Strategy Map
BSC tidak hanya merupakan indikator-indikator dari empat perspektif. Keempat perspektif ini punya hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain, seperti yang dapat dilihat melalui Strategy Maps. Strategy maps menghubungkan antara elemen-elemen dalam strategi dengan empat perspektif. Sehingga, pihak yang melihat strategy maps, idealnya bisa langsung memahami strategi organisasi.
Strategy map ini merupakan hasil dari pengalaman selama nyaris 10 tahun dengan BSC. BSC diyakini punya peranan yang penting dalam melakukan formulasi dan implementasi strategi. Bahkan, BSC bisa menjadi titik awal dalam mengembangkan strategi.
Sustainability Scorecard
Dalam perkembangannya, Kaplan juga memperkenalkan Sustainability Scorecard, yakni penggunaan Balanced Scorecard dalam rangka mengimplementasikan strategi tiga bottom line, yang biasa disebut 3P: People, Planet, dan Profit. People, Planet dan Profit ini merupakan tolak ukur dari kesuksesan organisasi di bidang sosial, ekologi dan ekonomi.
People, atau human capital, yakni mempertimbangkan praktik bisnis yang adil dan menguntungkan bagi tenaga kerja dan masyarakat yang terletak di lingkungan bisnis tersebut.
Planet, atau natural capital, yakni menjalankan praktik bisnis dengan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan.
Terakhir Profit, yakni keuntungan ekonomis yang diperoleh, bukan hanya oleh organisasi, melainkan juga masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan.
Sustainability Scorecard merupakan framework yang sangat penting, terutama jika organisasi memang ingin mewujudkan praktik bisnis dengan tanggung jawab sosial.
Menciptakan Strategy-Focused Organizations
Balanced Scorecard bermanfaat untuk menciptakan suatu organisasi yang berfokus pada strategi, atau strategy-focused organization. Seperti yang terdapat pada buku karangan Kaplan dan Norton, yakni Strategy-Focused Organizations, untuk menciptakan organisasi yang berfokus pada strategi, maka terdapat lima prinsip utama, yakni:
· mobilize change through executive leadership
Program BSC merupakan suatu proyek perubahan, bukannya metrik. Oleh karena itu, faktor yang paling penting dalam menentukan kesuksesannya adalah tingkat ownership dan partisipasi aktif dari pemimpin. Suatu proses perubahan bisa berjalan dengan baik jika tiap orang punya andil. Pemimpin harus mampu menggerakkan orang-orang supaya dapat menerima perubahan tersebut dan aktif di dalamnya.
Prinsip ini meliputi beberapa poin penting, yakni:
- menekankan pentingnya suatu perubahan
- membentuk tim yang memimpin proses ini
- mengembangkan visi dan strategi
· translate strategy into operating terms
Untuk melibatkan strategi dalam suatu sistem manajemen, maka strategi ini harus bisa dipahami. Strategi ini harus dapat diterjemahkan ke dalam aktivitas yang bersifat operasional. Disinilah peran penting Strategy Map dan Balanced Scorecard. Jadi, Strategy Map merupakan suatu diagram yang menjelaskan mengenai bagaimana suatu organisasi dapat menciptakan nilai, yakni dengan menghubungkan antara tujuan-tujuan strategis dalam hubungan sebab-akibat satu sama lain, mengacu pada Balanced Scorecard. Dengan melihat diagram ini, seharusnya kita langsung bisa memahami strategi organisasi, dan bagaimana cara menjalankan strategi tersebut.
· align organization with strategy
Strategi sudah ada, maka tugas selanjutnya adalah menyelaraskan organisasi dengan strategi tersebut. Ini bukanlah suatu hal yang mudah, karena masing-masing punya karakteristik yang berbeda. Komunikasi dan koordinasi yang baik antar unit, sehingga tercipta keselarasan, merupakan kunci dari keberhasilan implementasi strategi.
· make strategy everyone’s job
Demi menjamin keberhasilan implementasi strategi, maka harus dipastikan bahwa seluruh karyawan punya partisipasi yang aktif dalam menjalankannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka fokus pada 3 poin penting: a) menjamin terciptanya awarness terhadap strategi melalui komunikasi komunikasi yang baik dengan seluruh karyawan. b) membuat personal scorcard, sehingga masing-masing individu karyawan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan strategi yang perlu dilakukan. c) strategi kompensasi bagi karyawan harus terkait dengan strategi yang dijalankan
· make formulating strategy a continual process
Dulunya, manajer biasa melakukan rapat hanya untuk membahas penyimpangan apa saja yang terjadi di lapangan, jarang sekali membahas mengenai strategi. Melalui balanced scorecard, maka perusahaan dapat menjadikan strategi suatu proses yang berkelanjutan. Caranya, adalah dengan menjalankan 3 proses kunci sebagai berikut:
a. menyelaraskan antara strategi organisasi dengan pendanaan
b. melakukan rapat untuk membahas strategi, sehingga tidak hanya membahas mengenai penyimpangan strategi saja melainkan juga tindakan untuk mengkoreksinya
c. memanfaatkan proses yang terjadi sebagai sarana pembelajaran serta melakukan adaptasi terhadap strategi
Demikian adalah beberapa pemikiran utama dari Kaplan serta Norton, yang menjadi salah satu konsep terpopuler dan merupakan kontribusi penting di ilmu manajemen.posted by : Rinella Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar