Tentang Saya

Foto saya
Status dosen tetap di jurusan Analis Kesehatan Poltekkes kemenkes Banjarmasin, melalui blog ini saya ingin berbagi pada teman-teman yang menyukai perkembangan bidang kesehatan, terutama tentang manajemen kesehatan dan Laboratorium Kesehatan. Blog ini menyajikan berbagai materi perkuliahan, artikel, hasil penelitian bidang laboratorium kesehatan. Selain itu saya juga dosen pada PSKM Unlam, Akademi Kebidanan dan Akademi Keperawatan di Banjarmasin, Banjarbaru & Martapura. Buku yang telah telah diterbitkan oleh EGC Penerbit Buku-Buku Kedokteran Jakarta tahun 2009 berjudul Parasitologi Untuk Keperawatan. Buku lainnya yang telah disusun dan belum diterbitkan diantaranya buku Helmintologi Medik dan Protozoologi Medik untuk Analis Kesehatan.

Selasa, 05 Oktober 2010

Mastigofora (Trypanosoma)

Trypanosoma merupakan salah satu genus dari Hemoflagellata yang banyak terdapat dalam darah mamalia sebagai tripomostigot yang panjang. Jika dilihat dari spesies maka Trypanosoma yang menyebabkan penyakit pada manusia di bagi menjadi 3 golongan yaitu : Trypanosoma rhodesiense, Trypanosoma gambiense, Trypanosoma cruzi. Ketiga spesies ini tidak dapat dibedakan secara Morfologik tetapi berbeda secara Ekologik dan Epidemiologik. Penyakit yang disebabkan oleh ketiga spesies tersebut yaitu Tripanosomiasis tidak ditemukan di Indonesia.
Trypanosoma merupakan flagellata darah yang hidup dalam darah dan jaringan hospes manusia. Dalam siklus hidupnya melibatkan serangga dan mamalia. Trypanosomiasis Afrika terbatas pada sabuk lalat (fly belt) tse tse di Afrika Tengah, dimana penyakit ini bertanggung jawab dari berbagai hambatan serius dalam perkembangan ekonomi dan sosial di Afrika. Dalam daerah ini, sebagian besar lalat tsetse lebih menyukai darah binatang, sehingga hal ini akan membatasi meningkatnya persediaan ternak. Lebih dari 35 juta rakyat mempunyai resiko terkena trypanosomiasis Afrika, yang disebabkan oleh Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense (Gibson et.all,1980). Morfologi umum dari trypanosoma dan kritidia seperti berikut ini.

Morfologi
Trypanosoma mempunyai ukuran 14-33 x 1,5-3,5 µm (rata-rata 15-20 µm) Membran bergelombang terdapat pada seluruh tubuh, mempunyai 1 flagella pada ujung anterior, kinetoplas letaknya lebih ke posterior dekat axonema, letak nukleus di tengah-tengah atau sentral. Bentuk ini terdapat di dalam tuan rumah perantara maupun sebenarnya. Trypanosoma  masuk didalam tuan rumah  perantara  pada waktu mengisap darah sebagai makanannya. Di dalam tubuh manusia Trypanosoma hidup ekstra sellul­er di dalam darah, limfe dan cairan otak. Terdapat granula spesifik, tidak berwarna, bergerak aktif, berkembang biak membe­lah memanjang, bila diwarnai dengan Giemsa atau Wright, inti akan ber­warna merah udang, dan sitoplasma berwarna biru.
Bentuk kritidia berukuran 15-20 µm (rata-rata 15 µm). Membran bergelombang terdapat pada bagian tubuh  kean­terior, kinetoplas letaknya lebih ketengah dengan axonema, letak nukleus di tengah-tengah, terdapat granula spesifik (seperti trypanosoma). Terdapat sebagai stadium sementara pada lalat Genus glossina untuk T.gambiense, T.rhodesiense, sedangkan untuk T.cruzi adalah serangga Genus triatoma. Berkembang biak membelah dua dan memanjang, dan di dalam kelenjar ludah lalat glossina tadi, kritidia tersebut mengalami metamorfose menjadi trypanosoma yang siap ditularkan.

Tidak ada komentar: